Sabtu, 01 April 2017

Pembelajaran (Learning)




Pembelajaran adalah perubahan perilaku, pengetahuan, keterampilan berfikir yang relative permanen yang dibentuk melalui pengalaman. Tidak semua perubahan itu diperoleh dari pembelajaran, seperti perubahan yang disebabkan oleh obat-obatan, kelelahan, luka, penuaan.
Pendekatan untuk Pembelajaran
            Terdapat pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran yaitu pendekatan kognitif dan pendekatan behavioral.
  • ·         Pendekatan Behavioral

Behaviorisme merupakan padangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Sementara Proses mental menurut Psikolog yaitu sebagai pikiran, perasaan, dan motif secara langsung, semua itu adalah sesuatu yang nyata.

  •     .   Pengkondisian Klasik
Merupakan tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli. Dalam pengkondisian klasik, stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respons yang sama. Untuk memahami teori pengkondisian klasik Pavlov kita harus memahami hal-hal berikut:
-          Unconditioned Stimulus (US) :  sebuah stimuli yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu.
-          Unconditioned Response (UR) : respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US
-          Conditioned Stimulus (CS) : stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned response setelah diasosiasikan dengan US.
-          Conditioned Response (CR) : respons yang dipelajari yakni respons terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS.


  •         Pengkondisian Operan
Merupakan pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.Pencetus dari pengkondisian operan adalah B.F.Skinner yang pandangannya didasarkan pada pandangan E.L.Thorndike.
Hukum Efek Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti oleh hasil negative akan diperlemah.
-          Penguatan (Reinforcement) : konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Terdapat 2 bentuk penguatan yaitu:
1.      Penguatan Positif : freukensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding) seperti dalam contoh dimana komentar positif guru meningkatkan perilaku menulis murid.
2.      Penguatan Negatif : frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan). Misalnya seorang ayah memarahi putranya agar mau mengerjakan PR-nya
-          Hukuman (Punishment) : konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku. Misalnya jika kita merengut terhadap perilaku murid yang suka bicara dikelas kemudian perilaku bicara tersebut menurun, maka muka kita yang merengut tersebut merupakan hukuman bagi tindakan si murid.
Dalam pengkondisian operan, generalisasi berarti memberikan respons yang sama terhadap stimuli yang sama. Diskriminasi dalam pengkondisian operan yaitu pembedaan di antara stimuli dan kejadian lingkungan, sedangkan pelenyapan (extinction) yaitu terjadi ketika respons penguat sebelumnya tidak lagi diperkuat dan responnya menurun.
  • ·         Pendekatan Kognitif

Teori Kognitif sosial menyatakan bahwa factor sosial dan kognitif dan juga factor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. Albert Bandura merupakan salah satu pendiri utama teori kognitif sosial. Bandura mengembangkan model determinisme resiprokal yang terdiri dari tiga factor utama yaitu : perilaku, person/kognitif, dan lingkungan.
Faktor person/kognitif yang ditekankan Bandura yaitu Self-efficacy yaitu keyakinan bahwa seseorang bias menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif.
Model Pembelajaran Observasional Bandura
1.      Atensi (Perhatian) : sebelum murid meniru tindakan, mereka harus memperhatikan apa yang dilakukan atau apa yang dikatakan model.
2.      Retensi : Untuk mereproduksi tindakan model, murid harus mengodekan informasi dan menyimpannya dalam ingatan(memori) sehingga informasi itu bias diambil kembali.
3.      Produksi :Anak mungkin memperhatikan model dan mengingat apa yang mereka lihat, tetapi karena keterbatasan dalam kemampuan geraknya, mereka tidak bias mereproduksi perilaku model.
4.      Motivasi : Sering kali anak memperhatikan apa yang dikatakan atau dilakukan model, menyimpan informasi dalam memori, dan memiliki kemampuan gerak untuk meniru tindakan model, namun tidak termotivasi untuk melakukannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
itsaboutcrochet Blogger Template by Ipietoon Blogger Template