Jumat, 24 Maret 2017

Psikologi Pendidikan dan Ruang Lingkupnya


Psikologi pendidikan  adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
-Pengajaran adalah proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar.
-Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik sengan pendidik dan sumber belajar,pada suatu lingkungan belajar.
Latar Belakang Historis
          Bidang Psikologi Pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum awal abad ke-20.Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah Psikologi Pendidikan, yaitu:
·         William James

Hasil gambar untuk gambar william james    James mengatakan  bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita  bagaimana cara mengajar anak secara efektif.  Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
Hasil gambar untuk gambar jOHN dEWEY·         Jhon Dewey
Tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidikan yaitu Jhon Dewey (1859-1952).Dia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis. Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan pertama di AS, Universitas Chicago, pada tahun 1894.Kemudian di Columbia University, dia melanjutkan karya inovatifnya tersebut.Kita bnayak mendapat ide penting dari Jhon Dewey.
Pertama :Dari Dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learner). Sebelum Dewey mengemukakan pandangan ini , ada keyakinan bahwa anak-anak mestinya duduk diam di kursi mereka dan mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan.Sebaliknya Dewey percaya bahwa anak-anak akan belajar dengan baik jika mereka aktif.
Kedua : Dari Dewey kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemapuan anak untuk beradaptasi  dengan linkungannya, Dewey percaya bahwa anak-anak seharusnya tidak hanya mendapatkan pembelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia diluar sekolah.Dia secara khusus berpendapat bahwa anak-anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif.
Ketiga :  Dri Dewey kita mendapatkan  gagasan bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya.Cita-cita demokratis ini pada masa pertengahan abad ke-19 belum muncul, sebab saat itu pendidikan hanya diberikan pada sebagian anak kecil,terutama anak keluarga kaya.Dewey adalah salah seorang psikolog yang sangat berpengaruh-seorang pendidik yang mendukung pendidikan yang layak bagi semua anak, lelaki maupun perempuan, dari semua lapisan sosial-ekonomi dan etnis.
Hasil gambar untuk gambar e.l. thorndike·         E.L.Thorndike
                   Perintis ketiga adalah E.L.Thorndike (1874-1949), yang member banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah.Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.Thorndike sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah.Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran .
Pengetahuan dan Keahlian Profesional

  1.          Penugasan Materi Pembelajaran : Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel,dan memahami materi.Tentu saja, pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum.
  2.         Strategi Pengajaran : Pinsip Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman, guru bukan sekedar member informasi ke pikiran anak tetapi guru harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung dan berfikir secara kritis.
  3.            Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional : Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas, entah itu dia menggunakan persfektif tradisional atau konstruktivis. Mereka harus menetukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu.
  4.            Keahlian Manajemen Kelas : Guru yang efektif membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
  5.         Keahlian Motivasional : Motivasi paling baik didorong dengan memberi kesempatan murid untuk belajar didunia nyata, agar setiap murid berkesempatan menemui sesuatu yang baru dan sulit.     
  6.         Keahlian Komunikasi : Yang amat diperlukan dalam mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar,mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal dari murid dan mampu memecahkan konflik secara konstruktif.
  7.            Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural Berlainan : Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak-anak dengan latar cultural yang berbeda, dan sensitive terhadap kebutuhan mereka.
  8.         Keahlian Teknologi : Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan computer ke dalam proses belajar di kelas.

0 komentar:

Posting Komentar

 
itsaboutcrochet Blogger Template by Ipietoon Blogger Template