Minggu, 02 April 2017

Motivasi


     Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy, terarah.dan bertahan lama.
Perspektif tentang Motivasi
  •  Perspektif Behavioral.

Perspektif Behavioral yaitu menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif yaitu peristiwa atau stimuli positif atau negative yang dapat memotivasi perilaku murid.
Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat. Contoh  Insentif yang dipakai guru di kelas yaitu nilai yang baik, pujian, tanda bintang, atau memberikan sertifikat prestasi dll.
  •             Perspektif Humanistis

Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan, untuk memilih nasib mereka sendiri. Perspektif ini berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow. Hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individu harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut :

  1.           Fisiologis : lapar, haus, tidur
  2.           Keamanan (Safety) : bertahan hidup, seperti perlindungan dari perang dan kejahatan.
  3.           Cinta dan rasa memiliki : keamanan (security), kasih saying, dan perhatian dari orang lain
  4.           Harga diri : menghargai diri sendiri
  5.           Aktualisasi diri : realisasi potensi diri
Aktualisasi adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia.menurut Maslow, aktualisasi diri dimungkinkan hanya stetlah kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi.

  •            Perspektif Kognitif

Menurut perspketif kognitif, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka.Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan, dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W.White (1959) yang mengusulkan konsep motivasi kompetensi yaitu ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien. White mengatakan bahwa orang melakukan hal-hal tersebut bukan karena kebutuhan biologis, tetapi karena orang punya motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif.
  •           Perspektif Sosial

Keburuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
Motivasi untuk Meraih Sesuatu
  •          Motivasi Ekstrinsik : merupakan melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal saperti imbalan dan hukuman.Contohnya : murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik
  •          Motivasi Intrinsik : merupakan motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).Contohnya : murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu.

Determinasi Diri dan Pilihan Pesonal
            Salah satu pandangan tentang motivasi intrinsik menekankan pada determinasi diri, dalam pandangan ini murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan mereka sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal.
 Contohnya, murid yang diajak untuk mengorganisir sendiri eksperimen mereka akan lebih perhatian dan berminat terhadap praktik laboratorium keimbang murid yang diharuskan mengikuti instruksi dan aturan guru yang ketat.
Pengalaman Optimal
            Mihaly Csikszentmihalyi juga mengembangkan ide yang relevan utuk memahami motivasi instrinsik. Csikszentmihalyi menggunaka istilah flow untuk mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Dia menemukan bahwa pengalaman optimal itu kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi tidak juga terlalu mudah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
itsaboutcrochet Blogger Template by Ipietoon Blogger Template